MerencanakanDan Pelaksanaan Sistem Gas Medik untuk Rumah Sakit, Pada Intinya Mencakup Sistim Penyediaan Sentral Gas Medik, Proses Instalasi Sampai Outlet Gas Medik Di BedHead. Instalasi Gas Medis Terdiri Dari Beberapa Bagian PenPenting Antara Lain: Sentral Gas Medis. Box Valve & Alarm. Jaringan Pipa Instalasi Gas Medis. Outlet Gas Medical.

Instalasi gas medis di rumah sakit pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970-an. Waktu itu, Rumah Sakit Husada Jakarta Utara adalah yang pertama kali menggunakannya. Saat ini, pemasangan instalasi gas medis bisa dilakukan di rumah sakit mana pun. Bahkan klinik dan Puskesmas juga bisa memasangnya yang dimaksud dengan instalasi gas medis rumah sakit? Bagaimana aturan pemerintah mengenai hal ini? Simak penjelasannya berikut ini!Apa yang Dimaksud dengan Instalasi Gas Medis? gas medis mengacu pada seperangkat alat dan sistem perpipaan yang berfungsi untuk menyalurkan gas medis ke titik outlet yang berada di ruang perawatan, ruang tindakan atau ruangan lainnya. Sistem instalasi gas medis dimulai dari sentral gas medis, instalasi pipa gas medis sampai ke sistem instalasi gas dan vakum medis digunakan, pemenuhan kebutuhan gas untuk kebutuhan pasien diberikan dengan menggunakan tabung gas medis. Saat ini penggunaan tabung gas medis sudah mulai diminimalisasi dan diganti dengan instalasi gas medis yang lebih simpel dan Instalasi Gas dua jenis sistem instalasi gas medis yang banyak digunakan yakni sistem manifold gas manual dan manifold gas ManualInstalasi sistem manual selalu menyediakan pasokan gas seluruh tabung yang berada di sentral baik di sisi kanan dan kiri. Cara pengoperasiannya sangat efisien dan cocok digunakan di rumah sakit dengan kebutuhan tabung oksigen kurang dari 100 setiap DigitalSistem instalasi gas digital dirancang untuk menyediakan pasokan gas tanpa gangguan. Sistem ini secara otomatis akan memindahkan tekanan kosong dari tabung medis yang sudah habis ke tabung yang penuh sehingga aliran gas medis tetap ada tanpa harus diganti secara Instalasi Gas Medis Rumah Sakit Menurut Permenkes No. 4 Tahun instalasi gas medis di rumah sakit harus dilakukan dengan standar tertentu. Tujuannya adalah agar kebutuhan gas medis yang dihasilkan memenuhi syarat dan proses distribusi gas medis berjalan dengan lancar dan aman. Aturan mengenai standar instalasi gas medis rumah sakit tertuang dalam Permenkes No. 4 Tahun 2016 tentang Penggunaan Vakum Medik dan Gas Medik pada Fasilitas Pelayanan beberapa poin penting yang perlu digarisbawahi dalam aturan tersebut terkait standar pemasangan yakniDilakukan oleh Tenaga ProfesionalInstalasi gas medis dibuat demi kelangsungan hidup banyak, karena itu proses pengerjaan harus dilakukan oleh tenaga profesional yang berpengalaman. Proses kerja, peralatan dan bahan yang dipakai juga wajib memenuhi mutu dengan Sentral Kompresor dan VakumSentral kompresor atau sentral gas medis merupakan seperangkat sumber gas ataupun likuid untuk kebutuhan medis yang kemudian disalurkan lewat pipa instalasi. Sebaliknya, vakum merupakan alat berspesifikasi khusus yang digunakan untuk mengisap cairan tubuh pada pelayanan medis. Sentral kompresor dan vakum yang dipasang harus benar-benar mampu beroperasi dengan mengacu pada standar tentang Pipa Gas MedisAda dua jenis pipa gas medis yang memenuhi standar yakni pipa tembaga dengan kadar 99% atau pipa stainless steel yang dinyatakan dengan Sertifikat Asal Negara dan Sertifikat Fabrikasi. Pipa juga harus bersih dan tidak terkontaminasi oleh zat Valve dan Alarm Gas MedisZona valve dan alarm pada sistem instalasi gas medis berguna untuk memberi sinyal terkait kondisi gas dan vakum medis di sistem instalasi. Jika sistem mengalami kehabisan suplai kegagalan suplai karena ada kerusakan, alat ini akan memberikan petunjuk angka dan suara audio sebagai tanda adanya masalah pada tekanan gas dan vakum medis. Dengan begitu, pihak penyedia layanan kesehatan bisa segera melakukan tindakan beberapa hal yang perlu Anda ketahui terkait standar instalasi gas medis di rumah sakit. Butuh pemasangan instalasi gas medis di rumah sakit Anda? Nodemedic dengan pengalaman kerja sama dengan lebih dari 100 klinik, rumah sakit dan laboratorium siap membantu menyediakan jasa instalasi gas medis dengan kelebihan gratis konsultasi penyusunan RAB dan perencanaan gambar desain instalasi gas hubungi kami untuk detail lebih lengkapnyaTelp +62 81214880612WA 081214880612Web MEDICALOXYGEN GAS SUPPLIER IN BATAM Refill / isi ulang & jual tabung & alat napas , regulator 1 set siap pakai Kami adalah agen distributor supplier gas oksigen medis di Batam Penggunaan untuk RS (rumah sakit), klinik-klinik dan orang sakit yang di rumah Dijual Medical Oxygen Gas + regulator oksigen alat nafas 1 set atau beli pisah jual isi ulang refill gas oksigen Jakarta Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya terbang ke Palembang guna mengumpulkan bukti-bukti dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Bani Idham Fitrianto Bayuni, suami dari Putri Balqis. Pasangan suami-istri itu saling lapor tekait kasus KDRT dan sama-sama menyandang status sebagai tersangka. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menerangkan, korban KDRT, Putri Balqis pernah menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit di Palembang. Selidiki Kasus KDRT Anggota DPR Bukhori Yusuf, Polisi Segera Periksa Saksi Pernikahan Dampingi Istri Korban KDRT di Depok, Rieke Diah Pitaloka Dukung Penyelesaian Kasus dengan Restorative Justice Polisi Pelaku KDRT di Depok Berkali-kali Aniaya Istri, 6 Kali yang Parah "Saat ini tim kami sedang menuju ke Palembang karena saat di Palembang sempat dirawat di salah satu rumah sakit," kata dia saat konferensi pers, Jumat 9/6/2023. Hengki menyebutkan, penyidik temukan fakta baru dalam kasus KDRT Depok ini. "Kami temukan fakta baru, ternyata penganiayaan terhadap sang istri sudah terjadi. Ini yang cukup parah terjadi 6 kali. Di tahun 2014, 2016 dua kali, 2021, 2022, dan 2023," ujar dia. Hengki menerangkan, merujuk pada temuan maka hukuman suami Bani Idham Fitrianto Bayuni bisa diperberat.
PENUNJANGMEDIS – Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta. E-CALL 24 JAM : HOMECARE 082-134-622-227. PENUNJANG MEDIS.
TUGAS FARMASI RUMAH SAKITPENGELOLAAN GAS MEDIS DI RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH ARINI EKA PRATIWI1111102000051 FARMASI 7B PROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA2015GAS MEDIS DI RUMAH SAKITPendahuluan Gas Medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk pelayanan medis pada sarana kesehatan; Instalasi Pipa Gas Medis adalah seperangkat prasarana perpipaan beserta peralatan yang menyediakan gas medis tertentu yang dibutuhkan untuk menyalurkan gas medis ke titik outlet diruang tindakan dan perawatan; Sentral gas medis adalah seperangkat prasarana beserta peralatan dan atau tabung gas/liquid yang menyimpan beberapa gas medis tertentu yang dapat disalurkan melalui pipa instalasi gas medis; Instalasi Gas Medis selanjutnya disingkat IGM adalah seperangkat sentral gas medis, instalasi pipa gas medis sampai Lingkup Gas Medisa. Ruang Sistem pemipaan dan Secondary Gas MedisJenis Gas Medis yang dapat digunakan pada sarana pelayanan kesehatan meliputi a. Oxygen O2b. Nitrous Oksida N2Oc. Nitrogen N2d. Karbon dioksida CO2e. Cyclopropana C3H6f. Helium Heg. Udara tekan Compressed Air Medical Breathing Airh. Mixture gasGas medis yang dapat digunakan melalui Instalasi Gas Medis meliputi a. Oxygen O2b. Nitrous Oksida N2Oc. Nitrogen N2d. Karbon dioksida CO2e. Udara Tekan Compressed Air Medical Breathing Air Instalasi Gas MedisInstalasi gas medis di sarana pelayanan kesehatan harus memenuhi persyaratan keamanan, desain, lokasi, penyimpanan dan alat penunjang lainnya.1 Instalasi pipa Gas Medik dan jumlah outlet Gas Medis, dipasang sesuai kebutuhan pelayanan yang diberikan oleh sarana pelayanan kesehatan.2 Desain instalasi pipa Gas Medik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus dilengkapi kran-kran, pressure, gauge, alarm, dan tanda peringatan spesifikasi.3 Lokasi sentral gas medis harus jauh dari sumber panas dan oli serta mudah dijangkau sarana transportasi, aman dan harus terletak di lantai dasar.4 Ruang sentral gas medis harus memiliki luas yang cukup, mudah dilakukan pemeliharaan, dilengkapi ventilasi, pencahayaan yang memadai, memenuhi persyaratan spesifikasi.5 Gas medis sebelum dialirkan melalui pipa distribusi harus dilengkapi penyaring filter.6 Desain perpipaan harus memperhitungkan kapasitas gas yang persyaratan dan spesifikasi gas medis yang menggunakan IGM sebagaimana yang telah disebutkan di IGM harus diuji dan diperiksa secara berkala minimal 1 satu kali dalam 3 tiga tahun.2 Setiap tabung gas medik harus diuji secara periodik selama dalam periode masa berlaku.3 Pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilakukan oleh institusi penguji yang gas medis harus dilengkapi sertifikat analisa kualitas yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. Pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab terhadap penggunaan dan pemeliharaan dan Pengawasan1 Pembinaan dan pengawasan terhadap semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan Keputusan ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.2 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam melakukan pembinaan dan pengawasan dapat melibatkan berbagai instansi lain terkait dan organisasi profesi bidang dan Kelengkapan Tabung Gas Medisa. Syarat Tabung Gas Medis 1. Tabung gas memiliki sertifikat test yang masih Kepala tabung memiliki tutup dan segel3. Kran / valve tabung mempunyai ulir yang baik dan jenis ulir yang berbeda sesuai dengan jenis gas yaitu Oksigen, ulir dalam Nitrogen oksida, ulir luar Karbon dioksida, ulir luar Udara tekan ulir, dalam4. Tabung di cat dengan warna yang berbeda sesuai dengan jenis gas yaitu Oksigen, berwarna putih; Nitrogen oksida, berwarna biru; Karbon dioksida, berwarna hitam; Nitrogen, berwarna abu abu; Udara tekan, berwarna hijau; Vacum udara hisap, berwarna Kelengkapan Tabung Gas MedisTabung gas medis harus dilengkapi dengan 1. Tulisan nama jenis gas medis dari bawah keatas dengan warna yang Diberikan label yang jelas meliputi Nama Perusahaan; Nama Gas; Kandungan purity; Volume isi tabung; Tekanan gas; Tanggal pengisian; Nomor Tabung; Masa uji tabung;3. Diberikan stiker tanda Hazard yang menyebutkan Sifat gas; Peringatan peringatan; Pertolongan pertama; Nama Tanda kepemilikan tabung gas Alat penunjang untuk pengoperasian yaitu 1 satu buah slang tubing ; 1 satu buah masker nasal ; 1 satu buah kunci regulator dan kunci tabung; 1 satu buah dorongan trolley .d. Penyimpanana Tabung-tabung gas medis harus disimpan berdiri, dipasang penutup kran dan dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing masing gas medis dibedakan Penyimpanan tabung gas medis isi dan tabung gas medis kosong dipisahkan, untuk memudahkan pemeriksaan dan Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas, listrik dan oli atau Gas medis yang sudah cukup lama disimpan agar dilakukan uji/test kepada produsen, untuk mengetahui kondisi gas medis Pendistribusian .a Distribusi gas medis dilayani dengan menggunakan Trolly yang biasa ditempatkan berdekatan dengan Pemakaian gas diatur melalui flow meter pada Regulator harus ditest dan Penggunaan gas medis sistem tabung hanya bisa dilakukan satu tabung untuk satu Tabung gas beserta trolly harus bersih dan memenuhi syarat sanitasi/ dan Spesifikasi Gas Medis yang Menggunakan IGM1. Setiap jaringan saluran gas medis di lengkapi dengana. 1 satu unit kran induk main valve dipasang pada sentral gas 1 satu unit kran distribusi distribution valve dipasang pada tiap bagian Sekurangnya 1 satu unit kran pembagi zone valve dipasang sesuai dengan pembagian Sekurangnya 1 satu unit kran darurat emergency valve dipasang pada ruang 1 satu unit pressure gauge induk dipasang pada 1 satu unit pressure gauge ditiap jalur distribusi IGM dilengkapi dengan IGM dilengkapi dengan Pada ruang sentral gas medis di pasang lampu peringatan yang dapat dibaca dengan jelas yaitu a. Sentral Gas Medis;b. Yang tidak berkepentingan dilarang masukc. Dilarang merokok;d. Jauhkan dari panas dan Seluruh IGM harus dilakukan test Setiap tabung perpipaan dan out let diberi warna sesuai dengan Instalasi / perpipaan di dalam tembok harus dilapisi pipa Ruang Gas Medisa. Lokasi ruang gas medis mudah dijangkau transportasi untuk pengiriman dan pengambilan tabung;.b. Harus aman / jauh dari kegiatan yang memungkinkan terjadinya ledakan / kebakaran;c. Jauh dari sumber panas oli dan sejenisnya;d. Disediakan ruang operator/ petugas dan dilengkapi fasilitas kamar mandi / WC;e. Ukuran Ruangan gas medis;Luas ruangan disesuaikan dengan jumlah dan jenis gas medis yang dipergunakan dan memperhatikan kelonggaran bergerak bagi operator/petugas pada saat penggantian / pemindahan tabung dan kegiatan pemeliharaan;f. Bangunan Ruangan gas medis harus memenuhi persyaratan Konstruksi beton permanen; Penerangan yang memadai; Sirkulasi udara yang Kelengkapan Sentral Gas Medisa. Dipasang alat pemadam kebakaran;b. Dipasang sekat / pemisah antara jenis-jenis gas yang ada dan dilengkapi dengan pintu;c. Dipasang rambu bahaya dan alarm;d. Disediakan tool kit khusus dan tidak dicampur dengan peralatan lain;e. Dipasang alat Penataan Ruang Sentral Gas Medisa. Harus diatur penempatan tabung tabung kosong dan tabung berisi;b. Dilarang menyimpan barang barang selain untuk keperluan penanganan gas pada ruangan penyimpanan gas dan sentral gas;c. Apabila tabung tidak dipergunakan atau tidak disambungkan ke instalasi perpipaan gas medis, kran induk harus selalu tertutup, walaupun tabung dalam keadaan kosong;d. Diupayakan jangan sampai ada tabung yang jatuh / Syarat pipa gas medisa. Pipa yang dipergunakan harus terbuat dari tembaga dengan kadar 99 % sembilan puluh sembilan persen atau stainless steel, yang dinyatakan dengan sertifikat Pipa yang akan dipasang harus Pipa gas medis harus diberi warna sesuai dengan gas medis yang Pipa gas medis harus memenuhi keamanan terhadap struktur dan utilitas dari bangunan unit sarana pelayanan Ukuran pipa disesuaikan dengan kebutuhan / desain yang Penyambungan pipa harus dilas dengan menggunakan kawat las perak, agar sambungan pipa rapat sempurna dan tahan lama, Gas yang dipergunakan adalah campuran oksigen, Acetyline dan pada proses pengelasan harus dialiri gas Pemasangan instalasi pipa diatas plafon harus dilengkapi dudukan dan gantungan yang diikat kuat pada dak Pemotongan pipa harus menggunakan cutter Jarak dudukan / penempatan satu dengan lainnya rata rata 1 satu meter, baik vertikal maupun Pemasangan instalasi pipa gas medis harus dalam dinding dan dilindungi pipa Diberikan tanda / stiker jenis gas dan arah aliran gas dalam Seluruh jaringan instalasi pipa gas medis dilengkapi a 1 satu unit kran induk dipasang di ruang sentral;b 1 satu unit kran distribusi dipasang di tiap lantai;c Kran pembagi Zone Valve sesuai kebutuhan;d Kran darurat sesuai kebutuhan, dipasang diruang Pemasangan Out let Gas Medisa. Wall gas medis jenis wall outlet dipasang / ditanam pada dinding dengan ketinggian antara 140 s/d 150 Cm diatas lantai. Bila digunakan untuk melayani 1 satu Bed, maka diletakkan di sebelah kanan Bed dan bila digunakan untuk melayani 2 dua Bed maka Wall Outlet diletakkan ditengah tengah 2 dua Bed tersebut. Untuk pemakaian di kamar Operasi, Wall Outlet dipasang di dinding dekat dengan bagian kepala pasien pada meja operasi. Untuk pemakaian di bagian lain Wall Outlet dipasang pada dinding yang berdekatan dengan peralatan kedokteran yang Pipa yang akan dipasang harus pada plafon dan dekat dengan titik pemakaian, biasanya dekat dengan bagaian kepala dari tempat tidur pasien pada Ruangan New Born Room dan Premature Room, Overhead Outlet dipasang diatas tempat tidur Ceiling ColumnPenempatan / pemasangan Ceiling Column sama dengan Overhead Outlet, berhubung alat ini memiliki beban yang cukup berat 100 Kg, maka harus digantung pada konstruksi plafon yang kuat menahan beban Pemasangan Out let pada ruang operasi / bedah maupun peralatan harus berfungsi secara otomatis, Out let akan tertutup rapat pada saat tidak terpakai dan terbuka apabila telah disambungkan dengan alat penyalur gas Urutan pemasangan Out let gas medis harus tetapa Oksigen;b Nitrous oxide;c Udara tekan;d Udara Pemasangan setiap out let gas medis diberi nama gas, warna yang berbeda, ukuran drat/sekrup yang berbeda Pada Penanganan Gas MedisKategori gas medis dan bahaya terkait, di bagi menjadi tiga kategori Permanent keadaan gas tetap di bawah suhu normal misalnya udara medis, oksigen, Heliox 21" Liquefiable dipasok di bawah suhu normal, tetapi dalam keadaan cair misalnya karbon dioksida dan nitrogen oksida Cryogenic gas-gas ini disediakan dan disimpan pada temperatur yang sangat rendah misalnya oksigen cair dan nitrogen cairBahaya yang berhubungan dengan beberapa gas medis dapat berubah tergantung pada keadaan fisik misalnya gas atau cairan cryogenic dan dapat menghadirkan berbagai bahaya. Bahaya/Risiko Oxygen enrichment dan oksidasiOxygen enrichment adalah ketika tingkat oksigen di udara mencapai konsentrasi lebih dari 21%. Dalam sebagian besar keadaan, situasi ini berkembang tidak terdeteksi karena gas oksigen tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Sifat oksigen membuatnya sangat berbahaya karena orang jarang dapat mendeteksi tanpa peralatan pemantauan enrichment dapat ditimbulkan karena Kebocoran dari koneksi yang buruk, rusak atau peralatan kurang terpelihara Menggunakan tingkat aliran oksigen atau gas pengoksidasi yang berlebihan Peralatan oksigen dibiarkan hidup ketika tidak diperlukan Ventilasi yang buruk atau tidak memadai di daerah di mana oksigen atau gas pengoksidasi digunakan atau disimpanBahaya utama dari lingkungan yang kaya akan oksigen adalah kebakaran dan ledakan. Di mana kadar oksigen yang cukup tinggi membuat bahan-bahan yang bahkan dianggap tidak mudah terbakar dan tahan api dapat terbakar. Beberapa bahan mungkin menjadi eksplosif. Peningkatan konsentrasi oksigen hanya 4% menggandakan risiko pengapian dan tingkat pembakaran untuk banyak item umum. Pengapian dapat terjadi dari sumber pengapian energi rendah misalnya percikan kecil dari listrik/statis atau gesekan ringan. Pada konsentrasi oksigen yang lebih tinggi pengapian mungkin memerlukan sedikit panas atau energi yang membakar dan ledakan mungkin tampak sebuah lingkungan atau wilayah klinis kaya oksigen, item umum berikut sangat rentan terhadap pembakaran Rambut dan pakaian Sprei, kasur, bantal dan tirai Dressing, terutama jika obat atau 'basah' diobati dengan salep, liniments, emolien, dll Desinfektan kulit untuk pembedahan Sanitasi tangan gel dan penggosok tangan dan setiap minyak, salep atau krim Karton dan kertas Bahan kimia dan peralatan yang digunakan untuk pembersihan dan desinfeksi Peralatan listrik dan elektronikUntuk meminimalkan risiko pengayaan oksigen oxygen enrichment dan kebakaran oksidasi bila menggunakan oksigen, nitrous oxide atau Entonox" atau gas pengoksidasi, lihat lembar data produk untuk informasi Pastikan tangan dan pakaian bersih dan bebas dari minyak, pelumas, gel sanitasi tangan atau krim tangan Gunakan hanya peralatan yang dirancang khusus untuk digunakan dengan oksigen atau gas pengoksidasi Pastikan flowmeters dan regulator dalam tanggal service mereka Gunakan laju aliran gas yang tepat yang sesuai dengan metode pengiriman dan indikasi klinis Selalu mengubah gas off pada sumber stop kontak bila tidak digunakan Simpan silinder hanya di tempat penyimpanan gas yang dapat berkembang di mana bahan yang mudah terbakar disimpan dengan adanya gas pengoksidasi jangan pernah menyimpan tabung gas dengan kain, bahan kimia atau bahan yang mudah terbakar!Bahaya/Risiko TekananPenting untuk memperhatikan tekanan di mana gas disimpan dan digunakan. Tabung gas medis diisi dengan tekanan 127 bar sampai 300 bar 63-150 kali lipat dari ban mobil Anda. Tekanan itu sendiri belum tentu berbahaya. Situasi berbahaya terjadi ketika tekanan salah dalam penanganan. Waspadalah terhadap risiko berikut saat menggunakan gas medis bertekanan Debu dan partikel lainnya dapat memasuki mata atau kulit Gas bertekanan dapat memasuki jalan antara permukaan orbital dan bola mata, menyebabkan avulsi mata Gas mungkin masuk melalui kulit ke dalam pembuluh darah dan dapat menyebabkan emboli fatal Tidak memadainya peraturan tekanan pasokan gas dapat mengakibatkan trauma pernafasan parah Rilis cepat gas dari silinder dapat menyebabkan katup atau peralatan yang terhubung menjadi sangat dingin, menyebabkan coldburn parah pada setiap daerah kulit yang terpapar Rilis cepat gas pengoksidasi yang memasuki peralatan dapat menyebabkan gelombang tekanan kuat yang terbentuk di dalam regulator dan tabung, menyebabkan pembakaran atau mungkin ledakan kontaminan dalam peralatan Peralatan yang terhubung tidak aman, untuk outlet silinder atau dinding, dapat dikeluarkan dengan konsekuensi serius Silinder mengalami kerusakan mekanik misalnya terjatuh atau hancur atau kebakaran dapat menyebabkan silinder pecah. Mengakibatkan pelepasan ledakan isi mungkin sangat merusak dan dapat menyebabkan cedera yang fatal Kerusakan leher silinder dapat menyebabkan silinder untuk berperilaku seperti torpedo atau roket. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ekstrim untuk properti dan cedera yang fatal Jika silinder jatuh, jangan pernah mencoba untuk menghentikannya bergerak. Karena Anda mungkin kehilangan anggota badan!Ledakan silinder dapat melakukan perjalanan lebih dari 300 meter, sedangkan silinder 'torpedo' atau 'meroket' dapat melakukan perjalanan lebih SuhuOksigen dan nitrogen yang dipasok ke rumah sakit baik dalam bentuk gas dan cair. Bentuk cair gas cair cryogenic disimpan kurang dari -180C. Suhu bisa turun lebih jauh, karena perluasan dari cairan ke gas. Gas cair dan uap mereka dapat menyebabkan coldburn ke bagian tubuh yang terbuka. Luka bakar ini sebenarnya disebabkan oleh panas tubuh sendiri seperti yang cepat ditarik melalui area kulit dan jaringan yang terkena dengan cairan atau yang terlalu lama juga dapat menyebabkan radang dingin, mungkin menyebabkan hilangnya ekstremitas tubuh seperti jari tangan, jari kaki dan hidung. Kabut dapat timbul di sekitar pembawa pengiriman cryogenic. Hal ini disebabkan oleh kondensasi uap air dari udara. Kabut ini menyebabkan jarak pandang yang rendah di daerah dan konsentrasi tinggi gas yang disampaikan. Pelatihan khusus harus diselesaikan oleh semua personil yang dibutuhkan untuk menangani gas cryogenic. Jika Anda bekerja dengan ini, pastikan Anda menyelesaikan kursus pelatihan yang relevan. Ketika bekerja dengan cairan cryogenic, seperti mengisi termos nitrogen dari Dewars, personil harus memakai peralatan berikut Personal Protective PPE yang dirancang khusus untuk perlindungan dari gas cryogenic Full-face visor Sarung tangan pelindung Sepatu keselamatan ApronSelain itu, semua pekerja harus berpakaian yang sesuai untuk prosedur yang akan dilaksanakan Baju lengan panjang Celana panjang Celana tidak boleh terselip di kaus kaki atau sepatu Jika memakai rok, maka celemek apron panjang harus dipakaiBahaya/Risiko Sesak NapasSesak napas dapat terjadi di mana lingkungan setempat kekurangan oksigen konsentrasi oksigen di bawah 20%. Nitrogen, nitrous oxide, karbon dioksida dan helium dapat menyebabkan hal ini. Gas-gas lain dapat menyebabkan sesak napas, tetapi tidak biasa di sekitar rumah sakit. Penilaian risiko harus dilakukan dan direkam untuk semua situasi di mana gas-gas ini digunakan, dan Standar Prosedur Operasi harus diletakkan di tempat untuk meminimalkan berikut menunjukkan efek dari konsentrasi rendah oksigen di lingkungan di Atmosfer %Efek 21% to 18%Gejala tidak mudah terdeteksi. 18% to 11%Pengurangan kinerja fisik dan intelektual. Penderita tidak menyadari hal ini. 11% to 8%Pada 11%, pingsan dapat terjadi dalam beberapa menit tanpa peringatan terlebih dapat terjadi di bawah 11% 8% to 6%Pingsan akan terjadi setelah waktu yang sangat berhasil mungkin jika dilakukan segera. 6% to 0%Pingsan dan ketidaksadaran dalam terjadi segera. Resusitasi sukses tidak otak sangat mungkin bahkan jika resusitasi berhasil. Tabel berikut menunjukkan efek dari peningkatan konsentrasi karbon dioksida di lingkungan Dioxide di Atmosfir %Efek 2 % to 4%Mungkin merasa sedikit sesak napas. Meningkatnya tingkat pernapasan. 5%Setelah sekitar 30 menit terpapar sakit kepala, pusing dan berkeringat dapat terjadi. 5% to 9 %Mengganggu kegiatan. Sulit bernapas. 9% to 12%Fatal pada paparan sekitar 4 jam. Kasus yang Terjadi saat Penggunaan Gas Medis di Rumah SakitKasus 1Di pusat bedah rawat jalan yang baru dibuka di Austria, pasien yang dibius mengalami hipoksia selama induksi anestesi, dan meninggal setelah gagal dalam upaya cardiopulmonary resuscitation CPR. Berdasarkan kasus tersebut, penyebab dari pasien yang mengalami hipoksia selama induksi anestesi yaitu karena terdapat kesalahan dalam menghubungkan pipa oksigen dengan tangki nitrous oxide dalam tahap konstruksi. Pada kasus ini, Jaksa menuduh seorang teknisi yang melakukan kesalahan dalam menghubungkan pipa gas, dan menyalahkan ahli anestesi yang tidak dapat menemukan ataupun menangani kesalahan yang 2Di Jerman, seorang pria 19 tahun mengalami kecelakaan dengan sepeda motor, tapi jelas hanya luka ringan. Selama induksi anestesi, pasien mengalami serangan jantung dan meninggal meskipun upaya CPR. Investigasi oleh jaksa mengungkapkan bahwa pipa oksigen dihubungkan dengan tangki nitrous oxide di ruang bawah tanah rumah sakit. Berdasarkan kasus tersebut, jelas diketahui bahwa kesalahan terjadi akibat pengelolaan gas medik yang tidak mengkuti prosedur 3Di Swiss, pipa oksigen dari mesin bypass jantung dihubungkan dengan pasokan nitrous oxide; pasien meninggal di ruang operasi akibat hipoksia. 'Neue Zuercher Zeitung', surat kabar nasional Swiss, melaporkan pada 4 April 2004 bahwa pipa oksigen telah dipasang pada soket dinding nitrous oxide dari pasokan gas sentral. Ini menunjukkan bahwa jika sebelumnya misconnected nitrous oxide telah dilaporkan ke sistem laporan insiden kritis ini mungkin telah membantu untuk menghindari kesalahan fatal 4-6Di Jerman, empat wanita meninggal dalam beberapa minggu di satu rumah sakit saat menjalani induksi anestesi untuk operasi caesar. Dalam tiga kasus, jaksa membuktikan bahwa pipa oksigen dan nitrous oxide yang misconnected dalam mesin anestesi. Teknisi yang bertanggung jawab secara resmi dihukum. Analisa KasusBerdasarkan 6 kasus yang telah disebutkan, kasus yang dapat menyebabkan kematian pasien ini berkaitan dengan anestesi dan pemberian oksigen pada pasien. Dengan kata lain, kesalahan yang terjadi merupakan kesalahan dalam Instalasi Gas kasus pertama, pasien meninggal karena mengalami hipoksia selama induksi anestesi yang disebabkan oleh kesalahan dalam menghubungkan pipa oksigen dengan tangki nitrous oxide dalam tahap konstruksi. Dalam kasus ini yang seharusnya bertanggung jawab adalah seorang teknisi yang keliru dalam menghubungkan pipa dan ahli anestesi yang tidak dapat menemukan ataupun menangani kesalahan kasus kedua, pasien yang awalnya hanya mengalami luka ringan akibat kecelakaan sepeda motor meninggal pada saat induksi anestesi. Pasien mengalami serangan jantung dan meninggal meskipun upaya CPR. Kesalahan ini juga disebabkan karena pipa oksigen yang seharusnya dihubungkan dengan tangki oksigen, alih-alih malah dihubungkan dengan tangki nitrous oxide di ruang bawah tanah rumah sakit. Kesalahan teknis dalam menghubungkan pipa ini disebabkan karena kurangnya pembinaan dan pengawasan dalam Instalasi Gas kasus ketiga, keempat, kelima dan keenam, kesalahan yang timbul juga disebabkan karena salah menghubungkan gas oksigen dengan gas nitrous oxide yang menyebabkan pasien meninggal. Jelaslah sudah bahwa disini yang harus bertanggung jawab adalah semua pihak yang terkait dengan Instalasi Gas Medik, seperti dokter, ahli anestesi, teknisi dan bahkan mungkin saja distributor atau produsen gas. Karena bisa saja produsen salah dalam pengisian atau pelabelan tabung yang berisi gas. Pihak rumah sakit bisa saja langsung mempercayai kebenaran isi dari tabung gas tersebut tanpa pengecekkan yang harusnya dilakukan adalah dengan mengadakan pengawasan-pengawasan sampai dengan menegakkan peraturan perundang-undangan yang ada. Menurut hukum Uni Eropa, standar untuk mesin anestesi telah ditetapkan oleh Komisi Eropa Anaesthetic Workstations and their modulesParticular Requirements; EN7401998A12004 termasuk mekanisme keamanan yang berbeda untuk mencegah misconnection pasokan pipa gas atau ventilasi yang berlebihan nitrous oxide Swiss bukan anggota Uni Eropa, tetapi telah menerapkan standar Uni Eropa untuk produk medis dalam hukum nasional Medizinprodukte Verordnung; MepV SR Di antara standar pencegahan ini adalah interlock mekanik antara kontrol meteran aliran oksigen dan nitrous oxide, yang dapat membantu untuk menghindari hipoksemia jika semua koneksi dipasang dengan benar. Dalam penelitian ini, misconnection jelas terjadi ketika jaringan pipa yang dihubungkan kembali setelah layanan teknis atau perbaikan, atau dalam tahap konstruksi. Dengan demikian, tidak mungkin bahwa misconnection tersebut dapat dihindari dengan mekanisme standar keselamatan. Satu-satunya mekanisme teknis untuk mendeteksi misconnected pipa dan nitrous oxide yang keluar dari pipa oksigen yaitu dengan menggunaka oxygen analyser. Oleh karena itu, sesuai dengan standar Eropa EN 740 oxygen analyser harus dimasukkan dalam semua mesin anestesi dan menurut Standar American Society of Anesthesiologists ASA dan Association of Anaesthetists of Great Britain and Ireland AAGBI, misalnya, tidak ada anestesi yang harus dilakukan tanpa oxygen analyser. Sumber Menteri Kesehatan. 2002. Penggunaan Gas Medis pada Sarana Pelayanan Kesehatan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes RI Nomor 1439/Menkes/SK/XI/ H, et al. 2007. Fatal Error in Nitrous Oxide Delivery. Anaesthesia, 2007, 62, pages 12021206. 2 Lampu Operasi. Peralatan medis yang juga harus ada di ruang operasi rumah sakit yaitu lampu operasi (operating lam). Lampu ini biasanya tergantung di langit – langit dan tepat berada di atas meja operasi. Fungsi lampu ini yaitu sebagai penerangan pada saat tim dokter menjalankan tugasnya. Lampu operasi juga terdapat dua macam yaitu lampu Perawatan kesehatan pasien di rumah sakit umumnya menggunakan gas medis yang cara kerja dan fungsinya juga berbeda-beda. Secara umum, gas medis adalah gas spesifik yang dipisahkan dari udara secara individual dan digunakan untuk berbagai aplikasi Gas MedisAda enam jenis gas medis yang umum digunakan di rumah sakit Gas oksigen Udara medis Karbon dioksida Gas nitrogen Nitrous oksida Gas heliumGas OksigenOksigen merupakan gas paling mendasar dalam kehidupan, dan digunakan bagi pasien yang mengalami kekurangan oksigen atau saturasi oksigen dalam darahnya di bawah merupakan gas medis yang diperlukan di setiap pengaturan perawatan kesehatan, dan digunakan untuk resusitasi dan terapi inhalasi. Rumah sakit menggunakan oksigen ketika pasien menghadapi masalah dalam menghirup udara atau ketika paru-paru berhenti menghirup oksigen seperti pada penggunaan ventilator untuk MedisUdara medis mengacu pada pasokan udara bersih terkompresi yang digunakan untuk mendistribusikan gas medis. Udara medis harus bebas dari kontaminasi dan partikel, tidak terpapar minyak atau bau, dan bersifat kering untuk mencegah penumpukan air di pipa fasilitas pasien berada di ruang operasi, baik dalam keadaan darurat atau tidak, ahli bedah mengandalkan kompresor udara medis bebas minyak oil free medical compressor untuk menjaga pasien tetap nyaman dan medis memberi kekuatan pada peralatan medis yang digerakkan oleh udara seperti resusitasi, instrumen bedah mulut, instrumen ortopedi, dan ventilator. Udara medis umumnya digunakan di ruang ICU dan dioksidaUntuk operasi minimal invasif laparoskopi, endoskopi, dan artroskopi karbon dioksida digunakan sebagai gas insuflasi meniup ke dalam rongga tubuh. Hal ini bertujuan untuk memperbesar dan menstabilkan rongga tubuh untuk memberikan visibilitas yang lebih baik pada area bedah. Paling umum, karbon dioksida digunakan dalam operasi perut dan dada, di mana ahli bedah mungkin perlu memindahkan berbagai organ untuk mencapai satu area tubuh nitrogenNitrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun, tidak mudah terbakar. Ini tidak aktif pada suhu kamar dan tidak bereaksi secara kimia dengan logam cair memiliki temperatur beberapa ratus derajat di bawah nol dan membekukan jaringan pada kontak, sehingga juga digunakan sebagai cairan kriogen untuk membekukan dan mengawetkan darah, jaringan, dan spesimen biologis lainnya, dan untuk membekukan dan menghancurkan jaringan yang sakit kanker dan lesi kulit, pada bidang dermatologi dan OksidaNitrous oxide atau gas tertawa seperti yang umum dikenal, pada awalnya digunakan sebagai analgesik gigi dan telah digunakan secara luas dalam berbagai prosedur bedah untuk anestesi dan kerja yang tepat dari nitrous oxide tidak diketahui, tetapi efeknya terjadi di pusat nyeri otak dan sumsum tulang belakang. Pelepasan neurotransmiter diperkirakan mengaktifkan jalur nyeri desenden yang menghambat transmisi melahirkan, perawatan di ambulans, perawatan gigi, dan dalam prosedur kecil yang menyakitkan, nitrous oxide dikombinasikan dengan oksigen digunakan untuk menghilangkan rasa sakit. Karena efek anestesinya, maka Nitrous Oxyde digunakan secara khusus dalam pembedahan dan kedokteran HeliumGas helium digunakan dalam beberapa operasi paling kritis dalam industri medis. Gas Helium dapat digunakan untuk berbagai aplikasi karena karakteristik fisik dan kimianya yang berbeda, yaitu kepadatannya yang rendah, kelarutan yang rendah dan konduktivitas thermal yang prakteknya, Gas helium dikombinasikan dengan oksigen untuk pengobatan asma, emfisema, dan masalah pernapasan lainnya. Gas helium tidak digunakan untuk pengobatan penyakit yang mendasarinya, tetapi digunakan untuk mengurangi resistensi saluran udara dan kerja otot pernapasan sampai tindakan pengobatan bedah sedang mengeksplorasi penggunaan helium sebagai pengganti karbon dioksida untuk mengisi perut pasien yang menjalani prosedur perut laparoskopi karena keunggulannya dalam mencegah asidosis respiratorik pada pasien dengan kondisi komorbiditas yang menyebabkan retensi karbon image rumahsakit merupakan sampah medis yang memerlukan pengolahan khusus. Sampah medis kebanyakan sudah terkontaminasi oleh bakteri, virus, racun dan bahan radioaktif yang berbahaya bagi manusia dan makhluk lain di sekitar lingkungannya, rumah sakit memproduksi sampah medis (klinis) berkisar dari 10 sampai 20 kg/hari yang sampah tersebut

Perencanaan sistem gas medis & Desain sistem gas medis Dipublis 2020-05-14 075441 Oleh admin Kategori INFO GAS MEDIK Perencanaan sistem gas medis di rumah sakit sangat di perlukan sekali. Dalam sebuah rumah sakit biasanya sudah menentukan seberapa besar rumah sakit itu sendiri akan di bangun, seberapa besar kapasitas rumah sakit?. Biasanya dalam hal ini termasuk kelas rumah sakit, A, B, C dan D. Di dalam pembagian kelas tersebut terdapat kapasitas rumah sakit, misal budget pembangunan rumah sakit, jumlah bed perawatan, jumlah ruang operasi, ruangan ICU, ruang Isolasi, Poli klinik dan lain sebagainya. Perancanaan gas medis sendiri dapat menyesuaikan dari kelas rumah sakit itu sendiri. Di dalam perencaan gas medis yang terpenting adalah penentuan titik gas sesuai dengan standar kebutuhan rumah sakit. No Nama Ruangan GAS MEDIS FLOW RATE LPM RASIO O2 N2O MA TA VAC N2 CO2 AGSS 1 Emergency Unit IGD √ √ √ 5 lpm 50% 2 Enoscopy √ √ 5 lpm 5% 3 Recovery √ √ 5 lpm 40% 4 Gastroscopy √ √ 5 lpm 5% 5 Treatment √ √ 5 lpm 5% 6 Spect √ √ √ 5 lpm 5% 7 Magnetic Resonance Imaging MRI √ √ √ 5 lpm 5% 8 C-arm √ √ √ 5 lpm 5% 9 Fluoroscopy √ √ √ 5 lpm 5% 10 Endoscopy √ √ √ 5 lpm 5% 11 Gynecology √ √ √ 5 lpm 5% 12 Infection room √ √ √ 5 lpm 10% 13 Procedure / Tindakan √ √ 5 lpm 15% 14 OT / OK minor √ √ √ √ √ √ 15 lpm 75% 15 OT / OK Major √ √ √ √ √ √ √ √ 15 lpm 75% 16 Brochoscopy √ √ 5 lpm 5% 17 Pediatric √ √ √ 5 lpm 5% 18 Chemoteraphy √ √ √ 5 lpm 5% 19 Pespiratory √ √ 5 lpm 5% 20 Superficial √ √ √ 5 lpm 5% 21 Abdominal √ √ √ 5 lpm 5% 22 Elektroensefalografi EEG √ √ √ 5 lpm 5% 23 Electrokardiogram ECG √ √ √ 5 lpm 5% 24 Holter Hearing Test √ 5 lpm 5% 25 Hemeodyalisis √ √ √ 5 lpm 25% 26 Pre opereation √ √ 5 lpm 50% 27 Intensive Care Unit ICU √ √ √ 15 lpm 100% 28 Intensif Coronary Care Unit ICCU √ √ √ 15 lpm 100% 29 High Care Unit HCU √ √ √ 15 lpm 100% 30 Neonate Intensive Care Unit NICU √ √ √ 15 lpm 100% 31 Paediatric Intensive Care Unit PICU √ √ √ 15 lpm 100% 32 Intermediate Ward IW √ √ √ 15 lpm 100% 33 Stroke Unit √ √ √ 5 lpm 25% 34 Cardiovascular Unit √ √ √ 5 lpm 25% 35 Cancer Unit √ √ √ 5 lpm 25% 36 Echocardiogram ECHO √ √ 5 lpm 10% 37 Delivery Room √ √ √ 5 lpm 50% 38 Perinatology VK √ √ √ √ √ √ √ 15 lpm 50% 39 Ward Patient √ √ 5 lpm 10% 40 X-ray √ √ √ 5 lpm 5% 41 CT-Scan √ √ √ 5 lpm 5% 42 Central Sterile Supply Department CSSD √ 15 lpm 100% Setelah penentuan titik gas medis sesuai dengan kebutuhan seperti di atas selanjutnya adalah menentukan bagian bagian dari sistem gas medis, seperti 1. Penempatan Zone valve 2. Penempatan Area Alarm 3. Penempatan service valve 4. Penempatan valve tambahan 5. Perhitungan diameter pipa 6. Penentuan ruang sentral dan luasnya 7. Penentuan peralatan sentral gas medis dengan kapasitasnya. Ingin konsultasi dalam Desain gas medis rumah sakit? Silahkan wa di bawah ini.

Jakarta Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk bersama anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) menyalurkan bantuan oksigen medis untuk kebutuhan rumah sakit khususnya untuk wilayah DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sumatera Utara. PGN bersama dengan Gagas secara bertahap menyalurkan total 500 tabung oksigen untuk
TUGAS FARMASI RUMAH SAKIT β€œPENGELOLAAN GAS MEDIS DI RUMAH SAKIT” Disusun oleh Meryza Sonia 1111102000052 Farmasi 7-B PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 PENGELOLAAN GAS MEDIS DI RUMAH SAKIT A. Ruang Lingkup Ruang lingkup pekerjaan Medical Gas Medis system atau sistem instalasi gas medis secara central atau terpusat adalah a Ruang Sentral b Sistem pemipaan dan instalasi c Secondary Equipment. B. Jenis-Jenis Jenis - jenis instalasi gas medis yang biasa dipergunakan untuk keperluan rumah sakit adalah sebagai berikut 1 Oxygen O2 Oxygen tersedia dalam bentuk gas dan cair liquid yang dikemas dalam tabung baja cylinder volume 6mΒ³. Oxygen cair liquid dikemas dalam tabung baja cryogenic liquid storage unit. Ruangan-ruangan yang menggunakan oxygen medis di rumah sakit ο‚· Unit Gawat Darurat Emergency ο‚· ICU dan ICCU ο‚· Unit Bedah/ Sentral ο‚· Bagian Anestesi ο‚· Bagian Penyadaran/ Penyembuhan RR ο‚· Bagian Bersalin ο‚· Ruang Anak ο‚· Ruang Rawat Inap Pada sentral oxygen, digunakan automatic changeover device yang menurunkan tekanan gas dari tabung ke tekanan gas yang konstan 4,0 kg/ cm dan menyediakan ke jalur gas diletakkan pada kedua sisi alat. Satu sisi adalah sisi yang digunakan sedangkan sisi lainnya sebagai sisi cadangan. Saat sisi yang digunakan hampir kosong maka lampu yang tersedia dalam manifold akan menyala. Lampu akan terus menyala sampai saklar diarahkan kesisi cadangan sehingga sisi cadangan tersebut berubah menjadi sisi yang digunakan. Apabila saklar dipindah atau diarahkan maka posisi cadangaan akan tetap dibaca sebagai posisi cadangan biarpun sisi cadangan tersebut telah berfungsi sebagai posisi yang digunakan penyalur. Jika arah saklar tidak diganti dan sisi cadangan yang dipakai telah kosong maka sisi yang lain tidak akan menyalurkan gas secara otomatis. Sistem otomatic changeover device oxygen terdiri atas ο‚· Type Doble Row 10+10 ο‚· Manifold dilengkapi dengan preassure switch, regulator dan lampu monitor ο‚· Rangka penyangga ο‚· Symetrical header 2 Nitrous Oxide N2O Ruangan-ruangan yang menggunakan nitrous oxide pada rumah sakit ο‚· ICU dan ICCU ο‚· Kamar-kamar operasi ο‚· Kamar-kamar kerja ο‚· Kamar-kamar endoscopy ο‚· Kamar bedah gigi Pada sentral nitrous oxide, digunakan automatic change over device yang menurunkan tekenan gas dari tabung ke tekanan gas yang konstan 4,0 kg/cmΒ² dan menyediakan ke jalur distribusi. Tabung-tabung gas diletakkan paad kedua sisi alat. Satu sisi adalah sisi yang digunakan sedangkan sisi lainnya sebagai sisi cadangan. Saat sisi yang digunakan hampir kosong, sisi cadangan mulai menyediakan dan menyalurkan gas secara otomatis sehingga menjamin tidak adanya keterlambatan penyaluran gas. Pada saat sisi yang digunakan hampir kosong maka lampu yang tersedia dalam manifold akan menyala. Lampu akan terus menyala sampai saklar diarahkan kesisi cadangan sehingga sisi cadangan tersebut berubah menjadi sisi yang digunakan. Apabila saklar dipindah atau diarahkan maka posisi cadangaan akan tetap dibaca sebagai posisi cadangan biarpun sisi cadangan tersebut telah berfungsi sebagai posisi yang digunakan penyalur. Jika arah saklar tiadak diganti dan sisi cadangan yang dipakai telah kosong maka sisi yang lain tidak akan menyalurkan gas secara otomatis. Sistem otomatic change over device nitrous oxide terdiri atas ο‚· Type Single Row 3+3 ο‚· Manifold dilengkapi dengan preassure switch, regulator dan lampu monitor. ο‚· Rangka penyangga ο‚· Symetrical header 3 Medical Compressed Air Breathing Air Medical Compressed Air yang dipakai di rumah sakit diadakan melalui pemasangan sentral compressed air. Compressed air yang dihasilkan harus bersi, kering, bebas minyak dan bebas bakteri. Sistem Compressed Air terdiri atas 1. Oil Free Compressor L unit yang bekerja dengan menekan udara sampai 7 kg/cmΒ². Motor KW induction motor, 3 Phase, 200/ 220 Volt, 50/ 60Hz. Tekanan maksimum 10 kg/ cmΒ². Putaran mesin 1450 Rpm. 2. Air cooled after cooler. Tekanan maksimum saat operasi 10 kg/cmΒ². 3. Receiver Tank. Kapasitas 500 Literyang dilengkapi dengan lubang pembersih Tebal plat 6 mm 4. Medical Air Unit Kapasitas flow 720 l/min untuk type compressor Motor KW Unit ini terdiri atas air dryer, filter udara, filter bakteri dan regulator udara. Air dryer berfungsi untuk menghindari kondensasi pada jalur pipa dimana bakteri dapat berkembang dan mengkontaminasi udara yang dihasilkan. Filter udara menghilangkan particulat, uap oil, dan uap air dari udara tekan yang dihasilkan. Filter bakteri menghilangkan bakteri 3 micron. Regulator udara menurunkan tekanan menjadi konstan kg/cmΒ². 4 Vacum Suction Vacum yang dipasang di rumah sakit bekerja pada tekanan -53 Kpa sampai dengan -80 Kpa. Ruangan-ruangan yang menggunakan Vacum pada rumah sakit ο‚· ICU dan ICCU ο‚· Kamar-kamar operasi ο‚· Kamar-kamar Endoscopy ο‚· Kamar bedah gigi ο‚· Unit Gawat Darurat ο‚· Ruang Tindakan ο‚· Ruang Persiapan ο‚· Ruang Puli Sadar Recovery ο‚· Ruang Hemodialisa Vacum disuplai melalui sentral gas medis yang terdiri atas a Vacum pump type Oil Rotary Vane. Motor KW induction motor, 3 Phase, 200/220 Volt, 50Hz Flow rate 58 mΒ³/h Putaran mesin 1420 Rpm. b Receiver Tank Kapasitas tank 500 liter Tanki penampung ini mempertahankan tingkat vakum -50 Kpa sampai -80 Kpa. Terdapat tipe vertical dan horizontal yang dirangkai bersama pompa dan panel control pada satu rangka. Tebal plat untuk recervoir tank adalah 6mm. c Vacuum Line Bacterial Filter Digunakan untuk menghilangkan bakteri dan kontaminasi lain pada sisi masuk pompa vakum. Menghindarkan terkontaminasinya pompa dan udara sekitar. Type Vacum Line Filter disesuakan dengan Motor Vacum Pump Oil Rotary Vane. Pipa penyambung Untuk Vacum line filter ke jalur mesin adalah diameter 1ΒΌ. Vacum line filter mampu membersikan/ menyaring partikel sampai micro. C. Tata Kelola Pengelolaan Gas Medis Sistem Non Sentral 1. Pengadaan Gas medis diperoleh dari produsen gas medis dalam kondisi siap pakai dan memenuhi syarat medis. 2. Penyimpanan Tabung-tabung gas medis harus disimpan dalam keadaan berdiri, dipasang penutup keran, dan dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi guncangan. Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing-masing jenis gas dibedakan ruangannya. Dalam ruang penyimpanan, tabung gas yang berisi dan tabung gas yang kosong harus dipisahkan dengan maksud untuk memudahkan pemeriksaan. Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas api dan minyak atau sejenisnya. Gas medis yang cukup lama tersimpan harus dilakukan pemeriksaan ke pihak produsen untuk memastikan bisa atau tidaknya gas tersebut dipakai untuk keperluan pasien. 3. Pendistribusian Pada rumah sakit yang belum tersedia sarana instalasi gas medis secara sentral, kebutuhan gas medis dilayani denga menggunakan dorongan troley yang biasa ditempatkan berdekatan dengan pasien. Pemakaian gas diatur menggunakan flow meter atau humidifier dalam waktu tertentu. Pengelolaan Gas Medis Sistem Sentral 1. Ruang sentral Lokasi ruang sentral diupayakan ditempatkan pada tempat yang strategis, mudah dijangkau saran transportasi, terutama untuk keperluan pengiriman tabung-tabung gas yang berisi dan pengambilan tabung gas kosong. Penempatan ruang sentral harus cukup aman bagi kegiatan pelayanan atau perawatan, terutama mengenai bahaya ledakan atau kebakaran pada tabung-tabung gas yang bertekanan tinggi. Ruang sentral harus diupayakan jauh dari daerah atau sumber panas dan oli atau sejenisnya. Khusus terhadap oli dan sejenisnya harus sangat hati-hati karena dapat menimbulkan ledakan apabila terjadi gesekan terutama pada gas oksigen. 2. Distribusi Gas medis dari ruang sentrl dialirkan atau didistribusikan ke ruang-ruang pelayanan atau perawatan melalui instalasi pipa dan outlet gas medis. Jenis pipa yang digunakan untuk semua instalasi gas medis harus memenuhi persyaratan medis, dan pada umumnya dipakai pipa tembaga atau stainless steel. D. Permasalahan Yang Muncul di Tata Kelola Penyimpangan-penyimpangan pada IGM bisa dilihat dari masalah perpipaan Instalasi Pipa Gas Medis sampai tabung atau tempat gas medis disimpan Sentral Gas Medis. Contoh-contoh penyimpangan pada Instalasi Pipa Gas Medis adalah 1. Ketebalan pipa kurang 2. Konstruksi rancang bangun tidak memenuhi standar IGM 3. Regulator yang digunakan tidak standar gas medis 4. Bahan pipa yang digunakan material tidak standar Selanjutnya mengenai contoh-contoh penyimpangan pada Sentral Gas Medis adalah sebagai berikut 1. O2 yang dikirim tidak divacum 2. Tekanan minimum tabung 145 – 150 atm, kadang tidak diisi penuh 3. Tabung gas yang dipakai dalam IGM juga dikirim ke tempat-tempat Industri dan masih digunakan untuk IGM 4. Ada penyimpangan-penyimpangan pada syarat dan kelengkapan tabung gas medis E. Kasus Yang Ada Dan Analisa Cara Penanganan β€œKasus Malpraktek dalam Bidang Orthopedi” Seorang pasien menjalani suatu pembedahan di sebuah kamar operasi. Sebagaimana layaknya, sebelum pembedahan dilakukan anastesi terlebih dahulu. Pembiusan dilakukan oleh dokter anastesi, sedangkan operasi dipimpin oleh dokter ahli bedah tulang orthopedy. Operasi berjalan lancar. Namun, tiba-tiba sang pasien mengalami kesulitan bernafas. Bahkan setelah operasi selesai dilakukan, pasien tetap mengalami gangguan pernapasan hingga tak sadarkan diri. Akibatnya, ia harus dirawat terus menerus di perawatan intensif dengan bantuan mesin pernapasan ventilator. Tentu kejadian ini sangat mengherankan. Pasalnya, sebelum dilakukan operasi, pasien dalam keadaan baik, kecuali masalah tulangnnya. Akan tetapi, ternyata kedapatan bahwa ada kekeliruan dalam pemasangan gas anastesi N2O yang dipasang pada mesin anastesi. Harusnya gas N2O, ternyata yang diberikan gas CO2. Padahal gas CO2 dipakai untuk operasi katarak. Pemberian CO2 pada pasien tentu mengakibatkan tertekannya pusat-pusat pernapasan sehingga proses oksigenasi menjadi sangat terganggu, pasien jadi tidak sadar dan akhirnya meninggal. Ini sebuah fakta penyimpangan sederhana namun berakibat fatal. Analisa Kasus Kasus ini merupakan suatu bentuk kelalaian berat culpa lata dari tenaga kerja yang ada di rumah sakit, bukan hanya tenaga medis, tetapi juga tenaga dalam bidang logistik, dalam bidang perencanaan, dan lain-lain yang menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi pasien yaitu kematian. Kelalaian fatal ini bisa dikatakan terjadi karena kurangnya ketelitian dari dokter ataupun petugas kesehatan lainnya dalam pemberian pelayanan kesehatan terhadap pasien. Kelalaian ini juga bisa disebabkan karena manejemen rumah sakit yang kurang tertata baik, pendidikan yang dimiliki petugas yang mungkin masih minim, kurangnya interaksi antar tenaga kesehatan serta banyak lagi faktor yang lainnya. Dan tindakan tersebut tidak hanya melangar hukum, kode etik kedokteran dan juga standar berperilaku dalam suatu agama tetapi bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1994. Pedoman Instalasi Gas Medis Rumah Sakit. Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Anonim. Pedoman Teknis Sistem Instalasi Gas Medik dan Vakum Medik Rumah Sakit. Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Wahyudi, Setya. 2011. Tanggung Jawab Rumah Sakit terhadap Kerugian akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan dan Implikasinya. Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman. Jurnal Dinamika Hukum Vol. 11 No. 3 September 2011. CUSKkGF. 101 390 256 325 404 7 15 261 17

gas medis di rumah sakit